Tiga pelaku pembacokan terhadap saksi Pilakda di Sampang, Madura akhirnya berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian setempat. Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu (10/11) lalu, dimana saksi yang menjadi korban pembacokan tersebut mengalami luka serius akibat serangan yang dilakukan oleh pelaku.

Menurut keterangan dari Kepala Kepolisian Resor Sampang, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, ketiga pelaku pembacokan tersebut berhasil ditangkap setelah melakukan penyelidikan intensif selama beberapa hari. Mereka ditangkap di tiga lokasi yang berbeda di wilayah Sampang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, motif dari pembacokan tersebut diduga terkait dengan perselisihan politik terkait Pilkada di Sampang. Saksi yang menjadi korban pembacokan merupakan salah satu saksi dari pasangan calon yang bersaing dalam Pilkada tersebut.

AKBP Bambang Yugo Pamungkas juga menambahkan bahwa kejadian ini merupakan tindakan kriminal yang tidak bisa ditoleransi, apalagi dilakukan dalam konteks politik. Kepolisian akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya dari pembacokan ini.

Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu politik yang dapat memicu konflik. Kedamaian dan keamanan merupakan hal yang terpenting dalam setiap proses demokrasi, termasuk dalam pelaksanaan Pilkada.

Kasus pembacokan terhadap saksi Pilkada di Sampang ini merupakan salah satu contoh dari kekerasan politik yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu, peran aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada sangatlah penting untuk mencegah terjadinya konflik yang dapat merugikan masyarakat.

Diharapkan dengan penangkapan tiga pelaku pembacokan ini, kasus tersebut dapat segera diungkap dengan adil dan transparan. Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk mengedepankan dialog dan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, terutama dalam konteks politik.